Ini adalah salah satu buku
terbaik yang pernah aku baca.
Overall isinya sangat berbobot dan memiliki makna dan pesan
yang mendalam.
Pertama kali beli, aku pikir
ini pure buku religi, yang membahas soal keTuhanan. Tapi ternyata isinya lebih
dari itu. Membahas soal politik yang dikemas dalam frame kocak perdebatan
antara si “markesot” dan “Saimon”.
Markesot adalah sosok manusia,
sedangkan Saimon adalah sosok jin. Mereka bersahabat dan sering beradu argument
saling menjatuhkan idealisme masing-masing.
Politik dalam Negara kita
diceritakan dalam kiasan kiasan yang apik namun tetap mengena. Banyak paragraf-paragraf
singkat yang berisi kalimat yang menohok sisi kejiwaan manusia dalam
hubungannya dengan Tuhannya.
Buku ini wajib dibaca,
kalian akan tahu betapa kerdilnya pemikiran banyak manusia selama ini saat
selesai membaca ini.
Cak Nun memang budayawan
yang ajaib, I love him so much.
Berikut salah satu kutipan
bukunya :
“Anak,
Cucu, dan Saudaraku….
Seberapa
bencikah engkau kepada iblis?yang selalu kau kutuk di sela doa-doamu. Yang selalu
kau persalahkan ketika kegelapan menutupi hatimu. Apakah kalian benar-benar
percaya jika hatimu hanya memiliki dua sisi yang berseberangan? Kebaikan disisi
malaikat dan keburukan disisi iblis.
Mampukah
engkau membaca isi hati manusia-manusia ini : para pejuang yang lantang menolak
korupsi, orang-orang yang menolak merampok harta rakyat? Jangan-jangan mereka
menolak justru karena tak dilibatkan, tidak menjadi bagian dari perampok. Bisa jadi,
mereka adalah para penguasa yang tidak mau menjadi budak karena mereka mengerti
nikmatnya mencambuki punggung budak-budak.
Lalu menurutmu,
itu ulah iblis atau kamuflase para manusia yang gagal akalnya?”
0 comments:
Post a Comment