Wednesday 2 August 2017

Resensi Buku DAUR II

Ini adalah salah satu buku terbaik yang pernah aku baca.
Overall isinya  sangat berbobot dan memiliki makna dan pesan yang mendalam.

Pertama kali beli, aku pikir ini pure buku religi, yang membahas soal keTuhanan. Tapi ternyata isinya lebih dari itu. Membahas soal politik yang dikemas dalam frame kocak perdebatan antara si “markesot” dan “Saimon”.
Markesot adalah sosok manusia, sedangkan Saimon adalah sosok jin. Mereka bersahabat dan sering beradu argument saling menjatuhkan idealisme masing-masing.
Politik dalam Negara kita diceritakan dalam kiasan kiasan yang apik namun tetap mengena. Banyak paragraf-paragraf singkat yang berisi kalimat yang menohok sisi kejiwaan manusia dalam hubungannya dengan Tuhannya.
Buku ini wajib dibaca, kalian akan tahu betapa kerdilnya pemikiran banyak manusia selama ini saat selesai membaca ini.

Cak Nun memang budayawan yang ajaib, I love him so much.

Berikut salah satu kutipan bukunya :

“Anak, Cucu, dan Saudaraku….
Seberapa bencikah engkau kepada iblis?yang selalu kau kutuk di sela doa-doamu. Yang selalu kau persalahkan ketika kegelapan menutupi hatimu. Apakah kalian benar-benar percaya jika hatimu hanya memiliki dua sisi yang berseberangan? Kebaikan disisi malaikat dan keburukan disisi iblis.
Mampukah engkau membaca isi hati manusia-manusia ini : para pejuang yang lantang menolak korupsi, orang-orang yang menolak merampok harta rakyat? Jangan-jangan mereka menolak justru karena tak dilibatkan, tidak menjadi bagian dari perampok. Bisa jadi, mereka adalah para penguasa yang tidak mau menjadi budak karena mereka mengerti nikmatnya mencambuki punggung budak-budak.
Lalu menurutmu, itu ulah iblis atau kamuflase para manusia yang gagal akalnya?”


0 comments:

Post a Comment